Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 05:24:49【Sehat】540 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(852)
Artikel Terkait
- Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Tips aman dan nyaman menonton konser
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- 526 rumah di Pandeglang terdampak banjir luapan sungai Ciliman
Resep Populer
Rekomendasi

Stafsus: MBG

Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir

Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor

DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG

Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil

Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan

Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing